Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Puji rasa
syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
kenikmatan kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah
ini.
Sholawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda kita Nabi Besar Muhamad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman
jahiliah menuju zaman Islamiah.
Bergema
seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa,
Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan
kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu terselesainya
makalah ini.
Akhirnya kepada Illahi kita berharap dan berdo’a, semoga makalah
ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin.
Semarang,
19 Maret 2014
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar
Belakang
..................................................................................................
B. Tujuan
................................................................................................................
C. Ruang
Lingkup....................................................................................................
D. Metode
Pengumpulan Data.................................................................................
E. Media
pembelajaran..............................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Pengertian
Alam Semesta
.......................................................................................
B. Tata
Surya
1. Matahari
.............................................................................................................
2. Planet
Merkurias.................................................................................................
3. Planet
Venus.......................................................................................................
4. Planet
Bumi.........................................................................................................
5. Planet
Mars.........................................................................................................
6. Planet
Yupiter....................................................................................................
7. Planet
Saturnus..................................................................................................
8. Planet
uranus....................................................................................................
9. Planet
Pluto .....................................................................................................
C.
Asal Usul Tata Surya
1. Teori
Tidal atau Pasang Surut
.............................................................................
2. Teori
Bintang Kembar ........................................................................................
3. Teori
Nebular......................................................................................................
4. Teori
Big Bang...................................................................................................
5. Teori
Creation Cantinua.....................................................................................
6. Teori
G.P. Kuiper ..............................................................................................
Bab III Penutup
A.
Lampiran.....................................................................................................................
B.Simpulan
....................................................................................................................
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat pesat, jika dahulu bulan
terasa sangat jauh dan hanya bisa dilihat, sekarang untuk mencapainya pun
bukanlah suatu hal yang mustahil. Bahkan planet mars yang dulu untuk
mencapainya hanyalah mimpi, sekarang sudah bisa dicapai walaupun hanya
menggunakan robot.
Manusia juga sepertinya tidak pernah puas, sejak teleskop pertama dibuat oleh
Galileo, manusia semakin penasaran untuk meneliti alam semesta lebih jauh lagi.
Setelah berhasil mencapai bulan, manusia berusaha mencapai mars, bahkan
sekarang manusia terobsesi untuk mencari planet-planet baru. Termasuk
planet-planet yang memiliki struktur mirip dengan bumi, yang berpotensi untuk
ditinggali oleh makhluk hidup.
Seperti yang sering kita dengar, saat ini banyak sekali planet-planet baik di
dalam ataupun di luar tata surya kita yang berhasil ditemukan. Tapi sebelum
kita belajar tentang penemuan planet-planet terbaru, alangkah bijaknya apabila
kita mempelajari lebih dulu asal usul terbentuknya alam semesta dan tata surya
kita. Hal inilah yang melatarbelakangi kami mengangkat topik ini sebagai materi
yang akan kami bahas dalam makalah kami.
B. Tujuan
Adapun tujuan kami dalam pembuatan makalah ini adalah :
·
Untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar
·
Sebagai media pembelajaran dan diskusi
·
Untuk mengetahui asal usul tata surya dan alam
semesta
·
Sebagai pembanding untuk makalah dengan tema
sama yang akan dibuat berikutnya
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penyusunan makalah ini difokuskan pada hal-hal yang
berkaitan tentang asal usul alam semesta dan tata surya.
D. Metode Pengumpulan Data
Data
penyusunan makalah ini diperoleh dengan studi kepustakaan, yaitu suatu metode
dengan membaca secara telaah tentang asal usul alam semesta dan tata surya.
E.Media pembelajaran
Media
yang digunakan untuk menjelaskan tata surya adalah media gamabar. Dengan media
gambar ini di harapakan siswa bisa memahami tata surya dan mengerti bentuk
,urutan dan fungsin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alam Semesta
Alam semesta atau jagad raya adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan
seluruh ruang waktu dimana kita berada. Pada zaman Yunani Kuno, seorang ahli
filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah
pusat alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan, dan planet-planet
beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan
Geosentris ini selama 14 abad lamanya dipercayai oleh manusia, sampai akhirnya
pada abad ke-16, seorang ilmuwan asal Polandia bernama Nikolas Kopernicus
berhasil mengubah pandangan salah umat manusia yang telah lama dipercayai.
Menurut Kopernicus, bumi adalah planet, dan sama seperti planet lainnya bumi
juga beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris).
B. Tata Surya
Tata
surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gravitasinya. Suatu sistem
di mana benda-benda langit mengelilingi matahari sebagai pusatnya, disebut
sistem tata surya.
Bagian-bagian Tata Surya
Tata surya terdiri dari
Matahari sebagai pusat, dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor,
komet, debu, dan gas antarplanet yang beredar mengelilinginya.
a. Matahari
Matahari merupakan anggota
tata surya yang paling besar pada tata surya kita di mana 98% massa tata surya
terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga
merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari
inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing : fotosfer, chromosfer, dan corona.
Pada pusat matahari, suhunya mencapai jutaan derajat Celcius dan tekanannya
ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya mencapai 6000 derajat
celcius dan hampir semuanya memancarkan cahaya.
b. Planet Merkurius
Merkurius merupakan
planet terkecil dan terdekat dengan matahari, merkurius tidak memiliki satelit.
Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang
dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93
atau 93% cahaya matahari diserap oleh merkurius. Garis tengahnya 4500 km, lebih
besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3160 km. Karena letaknya yang
begitu dekat dengan matahari, maka bagian yang menghadap matahari sangat panas.
Sebaliknya, yang tidak menghadap matahari menjadi dingin sekali (karena tidak
ada air maupun udara). Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di
merkurius. Lama rotasi merkurius adalah 58,6 hari, sedangkan revolusinya
memakan waktu 88 hari waktu bumi.
c. Planet Venus
Planet ini lebih kecil
dari bumi, memiliki albedo 0,8 atau cahaya matahari yang diserap venus adalah
sebesar 20%. Planet ini diliputi awan tebat (atmosfer) yang mungkin terjadi
dari karbondioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen, planet ini
juga tidak memiliki satelit. Venus adalah planet kedua terdekat dengan
matahari, planet ini juga terkenal dengan nama bintang kejora, yang bersinar
terang pada waktu pagi atau sore hari. Besarnya hampir sama dengan bumi, yakni
bergaris tengah 12.320 km. Venus berotasi selama 247 hari, sedangkan
revolusinya memakan waktu yang lebih cepat, yaitu 225 hari waktu bumi.
d. Planet Bumi
Bumi menempati urutan
ketiga planet terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama dengan
venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari adalah
149 juta km. Jarak ini ditetaptan menjadi satuan jarak astronomis
atauastronomical unit (AU). Bumi berotasi selama 24 jam, dan berevolusi
selama 365 hari. Massa jenis bumi rata-rata 5,52 dan mempunyai satelit bernama
bulan.
e. Planet Mars
Planet ini berwarna
kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen, sehingga
diperkirakan seandainya ada oksigen, jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan
planet ini, didapati warna hijau, biru, dan sawo matang yang selalu berubah
sepanjang tahun. Diperkirakan perubahan warna tersebut sebagai perubahan musim
dan memungkinkan adanya lumut dan tumbuhan tingkat rendah yang lain.
Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa di planet mars terdapat uap air,
meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Namun, para ahli cenderung berpendapat
perubahan warna ini disebabkan oleh angin pasir, bukan organisme. Mars memiliki
dua satelit yang diberi nama, phobus dan daimus. Jarak mars
dengan matahari adalah 225,48 juta km, garis tengahnya adalah 6272 km. Mars
berotasi selama 24 jam 37 menit, dan revolusinya selama 1,9 tahun waktu bumi.
f. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet
terbesar dalam tata surya kita. Berdasarkan analisis spektroskopik, planet ini
mengandung gas metana, amoniak, dan gas hidrogen. Albedonya yupiter adalah
0,44, dengan jumlah satelit sebanyak 68. Yupiter bergaris tengah 138.560 km,
dengan lama rotasi 9 jam 55 menit, dan revolusi 11,86 tahun waktu bumi. Massa
planet ini sangat besar, hampir 300 kali massa bumi, dan gravitasinya 2,6 kali
gravitasi bumi. Oleh karena itu, yupiter mempunyai daya tarik yang sangat kuat
sehingga mempunyai 68 satelit, diantaranya yang terbesar adalah : Io, Europa,
Ganymede, dan Callisto.
g. Planet Saturnus
Saturnus mempunyai massa
jenis yang sangat lebih kecil dari air yaitu 0,75 g/cm³ sehingga saturnus akan
terapung di air. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak
dengan suhu rata-rata 103 derajat celcius. Saturnus memiliki 56 satelit,
diantaranya yang terbesar adalah titan dan phoebe yang
bergerak berlawanan dengan satelit lainnya, yang menunjukkan
bahwa phoebe bukanlah satelit asli saturnus. Saturnus merupakan
planet kedua terbesar di tata surya kita, dengan garis tengah 118.400 km, lama
rotasinya adalah 10 jam 40 menit, dan revolusinya memakan waktu 29,46 tahun
waktu bumi. Planet ini juga disebut planet cincin, karena memiliki cincin
raksasa yang diduga terbentuk dari bongkahan-bongkahan es meteorit.
h. Planet Uranus
Uranus memiliki jarak 2.860
juta km dari matahari, dengan garis tengah 50.560 km. Rotasinya memakan waktu
14 jam, dan revolusinya memakan waktu 84 tahun waktu bumi. Dahulu kala uranus
sangat sulit terlihat karena keredupannya, uranus juga merupakan planet pertama
yang ditemukan oleh teleskop. Uranus juga memiliki cincin, dan memiliki 27
satelit.
j. Planet Neptunus
Neptunus memiliki jarak 4.450
juta km dari matahari, dengan garis tengah 49.530 km. Neptunus berotasi selama
16,1 jam, dan berevolusi selama 164,8 tahun waktu bumi. Neptunus memiliki 13
satelit, diantaranya bernama triton.
k. Pluto
Pluto adalah planet kerdil
yang sekarang namanya diganti dengan nomor 134340, jaraknya dari matahari
adalah 5.811 juta km. Pluto memiliki 5 buat satelit, planet ini diduga
merupakan bagian dari satelit neptunus yang terlepas.
C. Asal Usul Tata Surya
1. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Teori
ini dikemukakan oleh James H.Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut
teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati
matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu, sebagian matahari tertarik dan
lepas. Dari bagian matahari yang lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
2. Teori Bintang Kembar
Menurut
teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh
sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan oleh gaya tarik gravitasi bintang
yang satunya ( Matahari yang sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar
dan beredar mengelilinginya.
3. Teori Nebular
Teori
ini pertama kali dikembangkan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut
teori ini, mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebule. Kabut gas ini sebagian
besar terdiri dari hidrogen dan sedikit helium. Nebule ini mengisi seluruh
ruang alam semesta. Karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan
mulai berputar. Proses ini mula-mula lambat, kemudian semakin cepat dan
bentuknya berubah dari bulat bola menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi
akan mengumpul di pusat cakram, yang kemudian menjadi matahari. Sedang sisanya
yang tertinggal tetap berputar dan membentuk planet, satelit, dan benda-benda
langit lainnya.
4. Teori Big Bang
Teori
ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Menurut teori ini, pada mulanya alam
semesta berupa sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi dalam keadaan
yang sangat padat. Suatu ketika, atom ini meledak dan seluruh materinya
terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu, dimulailah ekspansi yang
berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi.
Timbul dua gaya saling bertentangan, yang satu disebut gaya gravitasi, dan
lainnya dinamakan repulsi kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis
lebih dominan sehingga alam semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu saat
nanti, ekspansi tersebut pasti berakhir.
5. Teori Creatio Continua
Teori
ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori creatio
continua atau continuous creation, saat diciptakan, alam semesta
ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, atau dengan
kata lain alam semesta ini tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada
setiap saat, ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel
tersebut kemudian mengembun menjadi kabut kabut spiral dengan bintang-bintang
dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar
daripada yang lenyap, maka jumlah materi semakin bertambah dan mengakibatkan
pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritik pada
10 miliar tahun lagi. Namun, dalam waktu 10 miliar tahun ini akan dihasilkan
kabut-kabut baru. Menurut teori ini, 90% materi alam semsta adalah hidrogen.
Dari hidrogen ini akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
6. Teori G.P. Kuiper
Pada
tahun 1950, G.P. Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui di
luar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah
dikemukakan yang mengandaikan bahwa Matahari serta semua planet berasal dari
gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini, terdapat banyak kabut gas
dan di antara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.
Kabut gas yang tampak tipis-tipis di ruang angkasa itu, karena gaya tarik
gravitasi antar molekul dalam kabut itu, lambat laun memampatkan diri menjadi
massa yang semakin lama semakin padat. Pemadatan ini dimungkinkan oleh sifat
gas semacam itu yang selalu terjadi gerakan. Selanjutnya gerakan itu semakin
lama menjadi gerakan berputar yang memipihkan dan memadatkan gas kabut itu.
Satu atau dua gumpalan materi memadat di tengah, sedangkan gumpalan yang kecil
akan melesat di lingkungan sekitarnya.
Gumpalan yang terkumpul di tengah menjadi matahari sebagai pusat, sedangkan
gumpalan-gumpalan yang kecil menjadi bakal planet. Matahari yang di pusat
begitu padat mulai menyala dengan api nuklir, yang selanjutnya api itu
mendorong gas yang masih membungkus planet emnjadi sirna sehingga planet
sekarang tampak telanjang tinggal terasnya. Namun, bakal planet yang jauh dari
matahari kurang terpengaruh sehingga tampak menjadi planet yang besar dengan
diliputi kabut.
BAB III
PENUTUP
A. Lampiran
1. Gambar urutan tata
surya

2. Teori pasang surut
. 

3. Teori bintang kembar

4. Teori nabilar

5. Teori big bang

6. Teori creation cantinua

6. Teori G.P kuiper

B. Kesimpulan
Saat ini dengan kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan juga berkembang pesat.
Langit yang begitu luas pun sudah bisa dilihat semakin jauh, bahkan bisa
dijelajahi. Asal usul alam semesta dan tata surya pun sudah bukan hal yang
mustahil dipelajari dan diketahui, banyak para ahli astronomi yang
mengungkapkan asal usul dari alam semesta. Begitu banyak teori tentang
asal-usul alam semesta, semua teori tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Saat ini teori-teori tersebut semakin dikembangkan dan dicari
kebenarannya, untuk menentukan teori mana yang lebih tepat. Tugas kita lah
untuk mengungkap kebenaran tersebut, apalagi dengan perkembangan teknologi yang
saat ini sudah semakin canggih, yang membuat kita semakin mudah untuk
mempelajari hal-hal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar