Ceritaku
Bunyi bergeming ditelingaku
Melangkah jauh bertutur bisu
Kualihkan pandangan yang begitu rabu
Ketempat kosong yang tak berlampu
Kudengar bunyi yang
tak bergeming
Yang terdengar dari sudut pohon beringin
Bulu kuduk menyusut lesu
Keringat dingin langsung menyerbu
Hingga celana basah dan berbau
Tiba-tiba….
Aku tersesat jauh kedalam hutan
Tak terasa didekatku banyak batu nisan
Kuhirup bau kembang dan kemenyan
Hi…Hi…Hi…
Suara itu taka sing bagiku
Yang langsung merasuk dalam sukmaku
Kulihat sesosok wanita berambut panjang
Terbalut gaun putih yang cemerlang
Saat itu juga…
Kumenjerit dan berlari
Namun aku tak menyadari
Didepanku sesosok makhluk sedang berdiri
Terlihat sangat menakutkan
Wajahnya sangat menyeramkan
Matanya melotot berwarna merah padam
Terbalut kain kafan dan melompat-lompat tak karuan
Dan aku berteriak…
“POOOCOOONG”
Sambil berlari sampai terjungkir ke kali
Langsung kubuka mata lebar-lebar dan berdiri
Ternyata itu hanya sebuah mimpi
Kematian
Jerit merintih tangis menderu
Saat kepulangan menantimu
Saat semua terlelap dalam kebisuan
Saat itulah kau menghadap sang Kuasa
Mobil mewah yang terakhir kau bawa
Mobil warna hijau beroda empat manusia
Sehelai kain putih warnanya
Itulah harta terakhir yang kau punya
Kepada Tuhanmulah kau berharap
Agar engkau bisa selamat
Dengan menjalankan kewajibanmu kau dapat bahagia
Agar engkau dalam hidup di surga
Atas perbuatanmulah kau dineraka
Amalan yang tak berguna yang kau bawa
Hidup didunia dijadikan kesenangan
Yang hanya bisa membuat kerugian
Do’a
Aku terbangun dikala tabuh berbunyi
Dikala kokok ayam bersahutan
Dan dikala munculnya fajar pagi
Kuambil air wudhu
Ku ingin mendekatkan diri padaMu
YaAllah
Kutadahkan tangan ini
Hanyan untuk mengharap RidhoMU
Bagai dosaku segelimpang batu
Perbuatanku yang tlah terlalu
Sifatku yang merajalela
Dan imanku belum ada apa-apanya
Aku
Pedulikah engkau terhadapku
Ku hanya manusia
Yang tak bisa apa-apa
Kumohon pengampunamu
Kumohon teguhkanlah imanku
Kumohon tolonglah hambaMu
Ku ingin slalu disisiMu
Indahnya ketakwaan
Saat tabuh berbunyi
Aku ingin mendekatkan diri kepada sang Ilahi
Dengan ukiran ayat-ayat suci
Dan dengan sholat yang kunanti
Dalam sholat kuberdoa
Tuk menambah ketakwaanku
Dan hanya Engkaulah yang tahu
Siapakah sebenarnya aku
YaAllah… dengarlah hambamu berdoa
Agar aku senantiasa bertakwa
Indahnya dalam sholat
Indahnya dalam berdoa
Indahnya dalam beriman
Tuk menambah ketakwaan
Rintihan dalam kubur
Tangisan dalam batinpun tak terbendungkan
Walau air mata terkuras sampai penghabisan
Walau ucapan penyesalan yang tiada henti
Walau ucapan maaf yang diucapkan
Saat malaikat mulai terbang mengitarinya
Malaikat bersayap mulai membuka pintu kuburnya
Kini tiada lagi penyesalan baginya
Karena semasa hidup, tak mengena tuhan yang Esa
Didalam kubur ia mulai merintih
Tiada teman sahabat yang menolongnya
Dan hanyalah siksa yang ia rasakan
Setelah menjalani masa kesenangan dikehidupan
Itulah nasib seorang yang lalai
Tangis dalam kubur tak dapat ia lewati
Karena terjepit bumi
Dan terbakar bara api
Tidak ada komentar:
Posting Komentar